Rabu, 26 Oktober 2011

MERAKIT KOMPUTER

MERAKIT KOMPUTER

AMPLOP

Am Plop

PROPOSAL KEGIATAN

Proposal Kegiata Al Quran

tugas matematika

tugas matematika
Presentation 1

riwayat

RIWAYAT

Selasa, 25 Oktober 2011

riwayat

RIWAYAT

power point

Presentation 1

tugas matematika

tugas matematika

PROPOSAL KEGIATAN

Proposal Kegiata Al Quran

ISI SURAT

isi surat

AMPLOP

Am Plop

LINUX

Praktikum Linux

MERAKIT KOMPUTER

MERAKIT KOMPUTER

Senin, 24 Oktober 2011

bagaimana palestina sekarang ????


Lalu bagaimana dengan Palestina sekarang? Palestin, bagaimana riwayatmu kini? di saat kami tidur nyenyak di atas kasur yang nyaman, mungkin kau sedang bersimpuh peluh memegang senapan. Di saat pemuda pemudi kami asyik bergumul berdua duaan, maka anak-anak kecil kalian tengah menantang tank baja dengan batu di tangan. Di saat kami dimabukkan tayangan-tayangan yang berafiliasi pada kemaksiatan maka rakyatmu berdarah-darah mempertahankan izzah, Izzatul islam. Tak kau biarkan sejengkal pun Zionis laknatullah itu menginjak bumi Palestina.
Betapa mulianya perjuangan kalian. Di saat kemuliaan di negeri ini berhiaskan tahta kemewahan, kecantikan, dan kemolekan khas Amerika dan sekutunya,.. maka di tempatmu, kau acungkan tangan ke angkasa dan bertengadah hingga kau gentarkan musuh-musuhmu dengan teriakanmu Allahu Akbar.
Kenyamanan ini, kesenangan ini, kelengahan ini membuat kami buta akan tragedi yang menimpa kalian. Tidak terlintas kesedihan di benak kami tentang kehormatan kalian yang diinjak, tanah kalian yang dirampas, jiwa kalian yang hilang. Maka mungkin benar adanya di saat ada yang berkata bahwa, kemenangan di Palestina mungkin saja tertunda karena banyaknya kemaksiatan di negeri ini.
Belum pernah aku temukan sosok seikhlas Fatih Farhat di negeri ini, yang dengan penuh ketabahan berjuang dengan meledakkan dirinya demi menggentarkan dan membunuh pasukan musuh. bom bunuh diri?? itu streotip yang melekat pada otak kita. Mari kita menggantinya dengan Bom menuju syahid. Bisakah kau bayangkan bagaimana melawan kekuatan Israel dengan persenjataan terlengkap dan tercanggih di dunia?  Tidak banyak cara, maka syahid menjadi pilarnya.

Islami Berkepribadian Menyenangkan


Cetak

   
Untuk memiliki kepribadian yang menyenangkan bukanlah sesuatu yang sulit, yang pasti ada banyak cara untuk memperolehnya. Namun yang terpenting adalah adanya kemauan dalam diri kita untuk memiliki kepribadian yang menyenangkan. Sebab dengan memiliki kepribadian ini bukan hanya dapat mempengaruhi kesehatan jasmani dan ruhani orang yang memilikinya, akan tetapi ia juga akan mendapatkan orang lain merasa nyaman berada di sisinya. Maka dari itu, memiliki kepribadian yang menyenangkan bukan saja harus dimiliki oleh seorang dai yang setiap hari tugasnya adalah menyampaikan risalah dakwah kepada masyarakat, namun juga oleh siapapun, dan pada profesi apapun. Sebab hakekatnya manusia di manapun sama, ia akan tertarik kepada sesuatu yang ia lihat menyenangkan, dan akan lari dari sesuatu yang terlihat menjengkelkan. 
Betapa senangnya hati kita, ketika kita mendapatkan banyak orang yang menghargai kita, menghormati kita, memperdulikan kita, namun bukan karena ada apa-apanya, tetapi semata-mata karena memang kita memiliki kepribadian yang menyenangkan. Sungguh sangat sengsara seseorang yang selalu mendapatkan pujian orang banyak, sanjungan, perhatian, penghargaan, dan lain-lain, hanya karena orang-orang tersebut takut akan ketidakstabilan emosinya yang kemungkinan bakal mengancam masa depan hidupnya. Percayalah bahwa semua hal yang ia dapatkan berupa sanjungan itu hanyalah semu belaka dan tidak akan bertahan lama. Hal ini karena pujian itu tidak keluar dari dalam hati yang paling dalam, karena ia muncul bersamaan dengan adanya kepribadian yang tidak menyenangkan.

Dalam kesempatan ini, akan saya sampaikan bagaimana cara islami memiliki kepribadian yang menyenangkan, semoga dapat merubah hidup kita menjadi lebih dicintai oleh manusia semata-mata karena mereka merasa nyaman berada di sisi kita.

1. Memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan orang lain.
Salah satu sifat seorang muslim yang berjiwa besar adalah, dalam dirinya selalu tersimpan rasa ingin selalu berkhidmat kepada orang lain dan bukan meminta dikhidmati oleh orang lain. Karena ia merasa yakin bahwa sebanyak itu ia memberikan perhatian kepada orang, sebanyak itu pula ia akan mendapatkan perhatian dari orang lain. Orang lain tak ubahnya sebagai refleksi dari pada diri kita sendiri. Pepatah melayu mengatakan, "jika buruk wajah jangan lalu cermin yang dipecah" tetapi perbaikilah bentuk dan raut wajah, niscaya cermin itu dengan sendirinya akan mengeluarkan pantulan yang indah. Nah, salah satu yang dapat memantulkan bayangan indah dari cermin orang lain itu adalah prilaku kita yang senantiasa ingin memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan orang lain. Tidak ada yang dapat membahagiakan hati kita, kecuali jika kita telah benar-benar membantu dan meringankan beban orang lain, tentu dengan satu keyakinan bahwa Allah Swt. akan senantiasa meridoi segala apa yang kita perbuat. Ada satu hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Dawud, di mana Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa yang diserahi amanat untuk mengurus kebutuhan umat, namun ia lalai atau tidak memperdulikan kebutuhan, kepentingan dan keterdesakan mereka, maka Allah swt. akan memperlakukannya sama dengan tidak akan memperdulikan kebutuhan, kepentingan dan keterdesakannya di akherat kelak".
2. Lemah lembut dan dapat mengontrol emosi
Dalam hidup ini, terkadang dalam hati kita sudah tertanam untuk tidak melakukan perbuatan buruk yang bakal merugikan orang lain, namun perbuatan buruk itu bisa jadi muncul dari orang lain. Ada saja perbuatan orang lain yang membuat kita merasa jengkel dan panas hati, boleh jadi perbuatan tersebut disengaja atau tanpa disadarinya. Seseorang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan, ia tidak lantas main hantam dan menyalahkan secara kasar. Namun yang ia lakukan adalah memberikan masukan secara bijak dan penuh kearifan. Boleh jadi dengan kearifannya ini akan membekas di hati orang yang berbuat salah kepadanya, sehingga di hari kemudian orang tadi menjadi orang yang selalu merasa takut berbuat kesalahan sekecil apapun berkat nasehat dan masukan yang arif tersebut.

Sungguh besar pahala kita jika kita mampu merubah jalan hidup orang lain hanya semata-mata sikap lemah lembut dan kemampuan kita mengontrol emosi itu. Ketimbang, jika yang kita lakukan adalah memaki dan memarahinya seolah-oleh tidak ada kata maaf dan introspeksi dalam kamus diri kita. Rosulullah Saw. adalah tauladan yang paling baik, bagaimana beliau bersikap terhadap orang 'ndeso' yang pernah menjambak selendang beliau di tengah orang banyak secara kasar, sampai-sampai akibat jambakan tersebut leher Rosulullah merah memar. Lalu orang itu dengan keras berkata, “Wahai Muhammad beriakanlah sebagian harta yang kau miliki...” Para Sahabat yang ada di sekitar nabi ingin marah, tapi sikap rasulullah ketika itu malah memberikan senyumannya kepada orang itu, lalu dengan penuh kasih sayang beliau berikan seledang yang beliau punya kepada orang tadi.  

3. Mampu memberikan reward dan empatik kepada orang lain
Salah satu ciri orang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan adalah ia mudah memberikan reward atau penghargaan berupa pujian tulus kepada orang yang telah berbuat baik sekecil apapun. Kata-kata seperti, "oh, memang betul-betul hebat kamu yah, atau, "wah, coba kalau tidak ada kamu tadi, bisa lain urusannya", dan lain-lain yang menggambarkan bahwa kita benar-benar dapat menghargai karyacipta orang lain. Coba kita bandingkan dengan ungkapan berikut, "ah, kalau  itu sih siapa juga bisa", atau "yah, lumayan lah nggak jelek-jelek banget sih" dan yang semisalnya. Betapa kata-kata ini menampakkan kita belum dapat menghargai apa yang dilakukan orang lain. Coba kita lihat bagaimana Rosulullah ketika ada sesorang yang sedang bicara dengannya, maka dengan penuh khusuk beliau hadapkan badan, telinga, dan matanya untuk memperhatikan lawan bicaranya, dan tidak pernah beliau memotong pembicaraan orang tersebut, sampai ia benar-benara telah selesai dari pembicaraannya. Hal ini betapa beliau mengajarkan kepada kita untuk selalu menghargai orang lain, dan inilah caranya agar kita dapat memiliki kepribadian yang menyenangkan sehingga orang lain merasa nyaman berada di sisi kita.

4. Tidak membuang muka kepada orang yang suka maksiat
Dalam lingkungan kita terkadang ada orang yang dianggap sampah masyarakat. Kegemarannya adalah mencari keonaran dan membuat kerusuhan dalam masyarakat. Banyak orang yang dalam menghadapi orang semcam ini, malah mengucilkannya. Sampai-sampai ada kesepakatan untuk tidak melakukan hubungan dengan orang tersebut. Sebagai seorang muslim yang kuat, yang tentunya memiliki keyakinan akan adanya kebaikan dalam diri orang tersebut, kita tidak boleh lekas-lekas memutuskan hubungan dengannya. Akan tetapi kita berusaha untuk selalu mencari celah mengajaknya kembali kepada jalan yang benar. Bahkan harus kita ciptakan strategi yang membuatnya dapat luluh untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang tercela itu. Terkadang untuk mewujudkan hasil ini, perlu sesekali kita mengikuti dunia hitam yang orang itu geluti seperti dunia malam, hiburan, perjudian, dll…namun ada satu misi yang kita tuju, yaitu kita akan merubah jalan hidup orang tersebut sekiranya kita telah berhasil meraih hati orang tersebut.

Ada satu contoh yang menarik dari cara dakwah seorang wali songo yang ikut menggunakan wasilah musik dan kesenian daerah untuk dijadikan sarana dakwah, ia gunakan wasilah yang sama namun isi dari pertunjukan itu ia rubah menjadi nada-nada dakwah kepada jalan Allah. Berapa banyak orang yang awalnya tidak tau agama lalu menjadi tertarik dengan ajaran agama dengan cara seperti itu. Kuncinya adalah, agar kita tidak lekas memandang sebelah mata terhadap orang-orang yang kadung dianggap sebagai sampah masyarakat.    

5. Tidak bersikap angkuh
Banyak orang mengira bahwa dengan bersikap angkuh akan menjadikan diri kita disegani oleh orang lain, yang betul justru sebaliknya orang akan enggan bergaul dengan kita. Dalam realitas hidup bisa jadi ada orang yang merasa minder melihat kesuksesan hidup yang diraih oleh kita misalnya, rasa minder ini lalu akan melahirkan rasa rendah diri dan kurang bersahabat dengan kita. Pada saat inilah kita perlu menunjukkan sikap rendah hati kita untuk memulai mencairkan kondisi dengan bersikap ramah dan tawadu kepada mereka. Hal ini pula yang pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, ketika ada seseorang yang hendak menghadap kepada beliau untuk suatu keperluan, namun karena besarnya wibawa rasulullah maka orang tersebut menjadi gugup dan tidak percaya diri, dengan santun kanjeng Nabi berkata, "santai saja, Aku bukanlah Malaikat, aku hanyalah seorang anak ibu dari suku Quraisy yang juga sama-sama makan bubur nasi". Sikap tawadu inilah yang membuat suasana menjadi cair dan berjalan normal, sehingga orang lain merasa senang berada disisi kita. Lalu coba kita bedakan dengan sikap syetan yang berkata, "sesungguhnya Aku lebih mulia dari Adam, karena aku diciptakan dari api, sedang Adam dari tanah," (Q.S. Shad:76).
     
Demikianlah di antara cara bagaimana memiliki kepribadian yang menyenangkan, semoga dengan bekal cara ini kita dapat memperoleh target dari sebuah pergaulan hidup yaitu menyebarkan keindahan-keindahan ajaran Allah Swt, baik dengan cara lisan maupun dengan amal perbuatan. Siapa tau, banyak orang yang tertarik kepada Islam bukan hanya disebabkan keindahan ajarannya saja, namun karena ketertarikan mereka kepada perangai yang menyenangkan dari yang kita miliki itu. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Islamabad, Jum’at 28 Februari 2008.

manfaat senyuman

1. Senyum membuat Anda lebih menarik.
Orang yang banyak tersenyum memiliki daya tarik. Orang yang suka
tersenyum membuat perasaan orang di sekitarnya nyaman dan senang.
Orang yang selalu merengut, cemberut, mengerutkan kening, dan
menyeringai membuat orang-orang di sekeliling tidak nyaman.
Dipastikan orang yang banyak tersenyum memiliki banyak teman.

2. Senyum mengubah perasaan.
Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum. Senyuman akan membuat
perasaan menjadi lebih baik. Menurut penelitian, senyum bisa
memerdayai tubuh sehingga perasaan berubah.

3. Senyum menular.
Ketika seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih
riang. Orang di sekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa
lebih bahagia.

4. Senyum menghilangkan stres.
Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik
lelah, bosan, dan sedih. Ketika anda stres, ambil waktu untuk
tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih
jernih.

5. Senyum meningkatkan imunitas.
Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik. Fungsi imun tubuh
bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian,
flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.

6. Senyum menurunkan tekanan darah.
Tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat Anda tidak
tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat Anda tersenyum. Tekanan
darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.

7. Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin.
Senyum ibarat obat alami. Senyum bisa menghasilkan endorphin, pemati
rasa alamiah, dan serotonin. Ketiganya adalah hormon yang bisa
mengendalikan rasa sakit.

8. Senyum membuat awet muda.
Senyuman menggerakkan banyak otot. Akibatnya otot wajah terlatih
sehingga Anda tidak perlu melakukan "face lift". Dijamin dengan
banyak tersenyum, Anda akan terlihat lebih awet muda.

9. Senyum membuat Anda kelihatan sukses.
Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri, terkenal, dan bisa
diandalkan. Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien.
Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.

10. Senyum membuat orang berpikir positif.

Coba lakukan ini: Pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah.
Penyebabnya, ketika Anda tersenyum, tubuh mengirim sinyal "hidup
adalah baik". Sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai
anugerah.

hafal dan paham Al Qur'an..

Beberapa hari yang lalu saya jalan-jalan ke Gramedia dan menemukan Buku Best Seller yang yang berjudul Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Quran. Buku ini menceritakan seorang anak kecil yang baru berusia 7 tahun tetapi sudah hafal dan paham Al-Quran. Anak kecil ini bahkan bisa memahami Al-Quran walaupun bahasa ibunya bukan bahasa Arab, anak ini bernama Sayyid Mohammad Hussein Tabātabā’i.
Pada Bulan February 1998, di Kerajaan Inggris tepatnya di Hijaz College Islamic University Husein yang yang waktu itu baru berusia 7 tahun menjalani ujian doktoral. Ujian yang harus dilaluinya terdiri dari 5 bidang :
  • Menghafal Al-Quran dan menerjemahkan dalam bahasa ibu (persia)
  • Menerangkan topik ayal Al-Quran
  • Menafsirkan dan menerangkan ayat Al-Quran dengan ayat lainya dalam Al-Quran
  • Bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran
  • Menerangkan makna Al-Quran dengan metode isyarat tangan
Setelah menjalani ujian selama 210 menit, akhirnya tim penguji memberi nilai 93. Dimana nilai ini mengukuhkanya sebagai Doktor Honoris Causa.
Standard Penilaian :
  • 60 – 70 Sertifikat diploma
  • 70 – 80 Sarjana Kehormatan
  • 80 – 90 Magister Kehormatan
  • 90 ketas Doktoe Kehormatan (honoris cause)
Pada tanggal 19 Februari 1998 Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.
Buku ini juga disertai VCD yang isinya forum-forum baik di dalam negeri (Iran) maupun di luar negeri yang menceritakan bagaimana bocah cilik ini menunjukkan kehebatanya dalam menghafal dan memahami Al-Quran.
Buku ini juga bercerita tentang masa kecil Husein, dimana kedua orang tuanya juga seorang penghafal Al-Quran. Pada Usia 2 tahun 4 bulan Husein sudah menghafal juz 30 (Juz ‘Amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al-Quran.
Berikut adalah beberapa dialog dalam buku itu yang menunjukkan kepiawaian bocah ini dalam memahami Al-Quran dan menggunakan ayat-ayat Al-Quran dalam percakapan sehari-hari, dialog ini dilakukan sepulang husein mendapat gelar Doktor dari Inggris :
Penanya Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris ?
Husein ” Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94:6 )
Penanya Apa Tanggapan orang2x di sana ( Inggris ) dalam acara2x Qurani-mu?
Husein ” Mereka Tertawa ” (QS 83:34) [ Maksud Husein org2x di Inggris tuh merasa senang/bahagia ]
Penanya Jika kamu ditanya orang, ‘ buat apa engkau ke inggris ‘ ? apa jawabanmu ?
Husein ” Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ” ( QS 5:67 )
[ yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk menyampaikan ayat-ayat al-Quran ].
Penanya Engkau belum lulus SD, bagaimana mungkin mendapat gelar doctor ?
Husein ” Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka ” ( QS 3:170 ).
[ maksudnya, semua itu adalah karunia Allah ]
Penanya Bagaimana Ilmu itu diajarkan ?
Husein ” Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh ( berjihad ) untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. ” (QS 29:69)
[maksud Husein, bila manusia berusaha mencari dengan bersungguh2x, maka Allah akan membuka jalan ilmu baginya. ]
Penanya Kapan engkau akan menikah ?
Husein ( sambil tersenyum ) ” Dan apabila anak-anak telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin. ” ( QS 24:59)
[ maksud Husein akan menikah jika umurnya sudah baligh ]
Dan masih banyak lagi dialog2x yang dijawab oleh Husein menggunakan ayat2x Al Qur’an,diantaranya:
Penanya Apa kabarmu..?
Husein ” Dan penutup doa mereka ialah Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamin ” ( QS 10:10).[ Maksud Husein, kabarnya baik2x saja, dan untuk itu, segala puji bagi Allah Pemilik Semesta Alam. ]
Penanya Di manakah Tuhan ?
Husein ” Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. ” ( QS 2 : 115 )
Penanya Ayat mana dalam Al-Quran yag paling engkau sukai ?
Husein ” Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya deritaanmu, sangat menginginkan ( Keimanan dan Keselamatan ) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. ” (QS 9:128)
Berikut ini endorsment di cover belakang buku:
“Keteladanan menjadi kunci utama dalam proses pendidikan, tanpa keteladanan pendidikan hanya akan menjadi transfer of knowledge tapi tidak transfer of value. Kisah dalam buku ini sangat baik untuk dijadikan ibrah (pelajaran) dalam hidup dan kehidupan kita.” ~ Dr Arief Rachman, MPd – Pakar Pendidikan
“Saya telah menggeluti Al-Quran selama lebih dari 20 tahun, namun kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran. Apa pun yang ia (Husein) katakan, saya catat. Saya dengan bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini!” ~ Ayatullah Mohsen Qiraati, Mufassir Kontemporer Iran.
“Sayyid Husein memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan dan para peneliti seharusnya melakukan penelitian mengenai bagaimana metode Husein dalam menghafal dan memahami Al-Quran.

muallaf

Diawali dengan rasa jijik, ternyata membuahkan sinar hidayah-Nya di hati Habibah. Sister ini sangat jijik dengan ‘tradisi’ keseharian teman-temannya, misalkan orang-orang sekelilingnya makan sambil jalan (tangan kiri pula! Atau sambil menyuapi anjing pula!), menyapa dengan siapa pun saling cium pipi meski bukan mahram, bergonta-ganti pasangan tanpa resmi menikah, dll.
Sejak kecil, Habibah sangat memperhatikan kebersihan. Ia lebih nyaman menggunakan tangan kanan kalau makan, dan tangan kiri untuk keperluan di kamar mandi. Sister Habibah mengenal Islam ketika berhasil membaca berbagai informasi rukun islam dan tentang kehidupan muslim di internet, Krakow memang amat minim orang muslim, sebab kota ini dulu tidak ‘tersentuh’ kekhalifahan Utsmani sebagaimana kota lain di Eropa yang banyak dihuni muslim Turki, atau bangsa Arab.
Sungguh Maha Hebat, Duhai Allah… siapa pun yang dikehendaki-Nya untuk memperoleh cahaya Islam, maka pastilah ada jalan petunjuk itu, datang dengan berbagai cara. Sister Habibah merasakan cahaya Islam datang langsung melalui bisikan hati, ia ‘menemukan info’ tentang keislaman dengan mencari tahu sendiri. Salah satu kalimat yang paling menyindir hatinya adalah sebuah pertanyaan di forum anak muda luar negeri, “Kenapa muslim dilarang berkencan?” dan ada pertanyaan lain, “Kenapa muslim tidak boleh berciuman?”. Ketika itu nuraninya sangat penasaran, “oooh, muslim itu agama apa yah? Kenapa muslim tidak boleh berkencan yah? Trus, bagaimana cara berkenalan dalam aturan muslim yah?...”, dan lain sebagainya, pertanyaan-pertanyaan beruntun jadi berlanjut memenuhi pikirannya. Ia sangat tertarik membaca jawaban muslim dalam hal itu, bahwa ‘hubungan yang halal adalah pernikahan’, tak ada istilah kencan atau sejenisnya, membuat ia terkejut tatkala mengetahui bahwa urusan “jabat tangan ataupun cium pipi dengan nonmahram ternyata haram”. Ia jadi makin sering membaca literatur islam.
Pencarian dengan motivasi nurani sendiri tanpa teman muslim di areanya memang sudah digariskan-Nya sebagai jalan bagi Habibah dalam memperoleh ilmu dan hidayah-Nya. Padahal waktu itu Habibah masih remaja, ia tidak pernah memakai gaun-gaun ‘trendy alias sejenis kaos bertali tanpa lengan’, ia jijik memakai pakaian yang terbuka-buka demikian, lalu di tingkat satu selevel SMA, ia pergi ke kota lain yang memiliki Islamic-Centre. Ia katakan kepada muslim yang ada disana, “Saksikanlah Saya adalah muslimah, Saya sudah tau rukun-rukun islam, dan dengarkanlah sekarang saya sudah lancar melafadzkan syahadat…”, semuanya terharu. Bahkan Habibah menyiapkan syal dan ia lilitkan pada kepalanya, syal panjang itu menutupi auratnya terjulur rapi dibawah dada. Subhanalloh…
Bagi Habibah, ia rasakan sebenarnya sejak lahir ia adalah muslimah, namun orang tua-lah yang mengajarkan tentang agama selain Islam tersebut. Berkali-kali ia utarakan, bersyukurlah bagi kalian yang nenek moyang, orang tua, dan saudara-saudari kandung telah memeluk islam sejak lama. Sementara dirinya yang amat menyayangi keluarga, merasa masih bersedih hati karena keluarga kandungnya bukan muslim. Adiknya yang menginjak usia remaja bahkan jauh ‘terbang’ hidup bebas terbawa arus pergaulan remaja masa kini.
Allah SWT berfirman, yang bermakna, “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.” (QS.Ali-‘Imran[3]:83). Sister Habibah amat kagum tatkala mengetahui bahwa kitab suci Al-Qur’an tak pernah berubah atau dirombak-rombak isinya, sebagaimana kondisi bible. Serta yang bersujud dan memuji nama Allah ta’ala bukan hanya manusia, melainkan juga makhluk lain ciptaan-Nya, hewan-hewan, tumbuhan, seluruh isi jagat raya ini bertasbih, mengagungkan Allah ta’ala, Sang Maha Pencipta, Maha Kuasa.
Ia pun merasa wajar jika ‘cap eksklusif’ sering dilabelkan kepada umat Islam, sebab muslim dan muslimah senantiasa menjaga kebersihan, bersih jiwa dan raga. Kita dididik untuk menjaga kehalalan rezeki, makan makanan halal dan baik, minum air bersih, susu segar dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Aturan Islam sangat komplet, kita berdo’a sejak bangun tidur hingga akan tidur kembali. Kita diajarkan bersuci dengan mengikuti sunnah rasul-Nya, ada tata cara mandi junub, berwudhu, tata cara bergaul, adab-adab berteman, tidak berbaur antara wanita dan pria, dan lain sebagainya. Selanjutnya, jika banyak terjadi penyimpangan sikap dan prilaku muslim, melanggar rambu-rambu-Nya, maka yang salah bukanlah agama atau aturan Islam-nya, melainkan tergantung pada pribadi-pribadi muslim yang menjalani. Meskipun bertebaran muslim di berbagai sudut bumi, belum tentu merupakan mukmin, kalau disaring ‘jumlah insan yang berkualitas taqwa’, tentu lebih sedikit dari keseluruhan umat Islam. Dimana pun jua, orang non-muslim bertebaran memamerkan aurat, menjual makanan non-halal serta meneguk minuman beralkohol, dan godaan lainnya.
Habibah yang belia menggunakan hijabnya di sekolah, ternyata teman-teman wanitanya banyak yang tertarik dan bertanya tentang agama Islam. Beberapa adik kelasnya yang berprestasi pun akhirnya mengikuti jejak hidayah itu, subhanalloh, perlahan akhirnya Saya jadi mengenali sister lainnya satu-persatu, ternyata banyak muallaf di Krakow! Saya kagum pada perjalanan ‘pencarian Tuhan’ bagi mereka, sisters dan brothers yang masuk Islam ini biasanya sangat cerdas dan berprestasi, bahkan ada sejenis sebutan di dunia psikologis yang menggambarkan ‘sedikit gila’ bagi kaum cerdas yang memiliki perubahan emosi sangat cepat seperti mereka. Mereka biasanya akan terlihat lebih dewasa saat bicara, terbukti dengan kemantapan hati tatkala berislam.
Sister Habibah makin bahagia ketika kemudian dipinang oleh brother dari luar tanah airnya, kala itu ia baru lulus sekolah. Maka tahun ini ketika mereka sudah menata kepindahan ke luar negara (di Irlandia), Sister Habibah bersiap-siap memasuki perkuliahan pula, ia memilih untuk mendalami pendidikan Islam. Ia berujar, “Saya harus punya banyak bekal dalam mendidik generasi selanjutnya…”.
Walaupun sejak dahulu Habibah amat jijik dengan kehidupan orang sekitarnya di Krakow, ia tetap menjaga komunikasi dengan keluarga, saudara-saudarinya. Ia berharap suatu hari nanti, keluarganya membuka pintu hati untuk mengenal agama Allah yang sesungguhnya, Islam.
Sister kita ini berpesan, “Allah ta’ala menjaga kita dengan menunjukkan aturan-aturan dalam agama-Nya. Muslim diajarkan untuk selalu menjaga diri, kehormatan diri dan keluarga, menjaga kebersihan jiwa dan raga, semua sikap kita di dunia akan ditampilkan di hari perhitungan, akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya.
Maka, buat apa kita tergoda oleh pesta pora dan budaya agama lain yang selalu memiliki intrik untuk menjadikan kita musyrik, seperti budaya valentine-an, dinner Christmas, acara thanksgiving, bahkan pesta ulang tahun-an yang tidak pernah dicontohkan baginda Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam…?!”. Sungguh Islam adalah agama sempurna, dan hanya satu-satunya agama yang diridhoi-Nya. Kita yang masih belum sempurna menjalankan rambu-rambu-Nya, semoga Allah ta’ala melimpahkan kekuatan, bimbingan-Nya selalu agar hati kita senantiasa mantap dan optimis di jalan perjuangan menuju keridhoan-Nya, amiin. Wallahu’alam bisshowab.